Gelap sungguh

puisi gelap
Pexels

Lama…
Lama sekali 
aku tak susun jari 
di mezbah-Mu, di sini

Kabut terus menyambut kalbu
Daku tak kenal lagi rupa-Mu
gelap… 

Sampai aku pergi jauh…
Di padang 
di rimba 

Tangan-Mu tak terengkuh
Lelahku seluruh

Terantuk aku pada kerikil-kerikil kecil 
Kesebut usil yang mencicil

Hati dekil tiada ber-ada
Jiwa haus pada-Mu Paduka
Dimana Tuanku saat kutanya?

Di sini hamba merana tak terbilang
bernyanyi pada sunyi
dan gelap tak beradab

Tatkala pada sebuah perhentian di titian
Seruanku terlantun melejit sangat
Terkenang jalanan terpahat pahit 

Gelap…

Aku duduk terdiam
Berdiri tertegun
Diamku terbenam
Suara-Mu terilham
Pada-Mu Yang Maha Rahim

Lantunku, 
puja-pujiku
Kata batinku, 
tak terhenti

Di ruang sunyiku, sapa-Mu dinanti
Hingga bintang fajar menyapa pagi
Kau tetap menyapa di dalam nadi

#2025

Posting Komentar untuk "Gelap sungguh"